Rumah Ramah Lingkungan

Rumah tinggal yang sudah bersertifikat LEED Platinum ini bertempat di White Rock, Kanada.

Mes Que Un Club

berarti 'Lebih dari sekedar klub' Barcelona bukan hanya sekedar klub, didirikan oleh 12 orang yang dipimpin Joan Gamper pada tanggal 29 Nopember 1899.

Teleskop Tercanggih Dan Termahal di Dunia

Ongkos untuk membangun teleskop ALMA ini berkisar Rp 17,5 triliun. Para ilmuwan mengklaim teleskop ini dapat menyaksikan saat-saat pertama alam semesta terbentuk.

Padang Savana-nya Pulau Jawa

Kawasan Taman Nasional Baluran terletak di Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur.

Surat An Nahl Ayat 68-69

"...Akan keluar dari perutnya (Lebah), cairan beraneka warnanya (air liur) padanya ada obat bagi manusia yang berpikir..."

Monday, November 12, 2012

Enaknya menikmati pemandangan sungai Amazon melalui hotel terapung ini

Otakku.com, Aqua Expeditions, salah satu perusahaan tur menawarkan pengalaman berbeda untuk bisa menikmati Sungai Amazon di Peru sana.
Bila biasanya anda hanya diajak berkeliling dan harus berdiri untuk melihat pemandangan sungai Amazon, maka kali ini akan diajak menaiki perahu yang berbentuk hotel terapung di dalamnya.


Dengan kaca jendela besar di setiap kamar maka kita bisa menikmati pemandangan dari dalam kamar.
Hotel terapung ini punya panjang 45 m, terdiri dari 16 kmar dan bisa mengangkut 32 penumpang dan para crew.
Hotel terapung ini didisain oleh arsitek Peru, Jordi Pluig.




Saturday, November 10, 2012

Nasib Bumi Ketika Galaksi Bimasakti & Andromeda Bertabrakan

Apa yang akan terjadi jika galaksi andromeda dan bimasakti tabrakan? apa pengaruhnya terhadap kehidupan manusia?

Tabrakan antara galaksi Bimasakti dan Andromeda akan terjadi sekitar 4 milyar tahun lagi.  Tapi tabrakan antara 2 buah galaksi tidaklah seperti bayangan kita bahwa tabrakan itu akan menimbulkan kehancuran dan bintang akan kocar kacir.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 Tabrakan antara dua galaksi justru menghasilkan penggabungan antara keduanya yang membentuk sebuah galaksi ellips. Itulah yang diperkirakan akan terjadi dengan Bimasakti dan Andromeda saat keduanya bertabrakan.


Ketika tabrakan yang kemudian menghasilkan galaksi ellips itu terjadi, bintang-bintang di dalam kedua galaksi itu diperkirakan tidak akan saling bertabrakan. Memang di dalam galaksi Andromeda ada setidaknya 1 trilyun bintang dan di Bimasakti memiliki 300 milyar bintang tapi perlu diingat jarak satu bintang ke bintang lain itu cukup jauh. Contohnya Matahari dan bintang terdekatnya yang berjarak 4.2 tahun cahaya. Dan meskipun di area pusat galaksi, kerapatan bintang cukup tinggi tapi jarak antar bintangnya pun masih jauh sehingga ketika terjadi tabrakan antar galaksi, bintang-bintang di dalamnya tidak akan bertabrakan melainkan keduanya akan menyatu. Berdasarkan simulasi, proses penyatuan ini akan memakan waktu 2 milyar tahun, dan  bintang-bintang akan mengalami perubahan orbit untuk mengitari pusat galaksi yang baru, lubang hitam supermasif kembar yang juga akan menciptakan quasar yang sangat terang. Kedua lubang hitam tersebut diperkirakan akan bergerak spiral menuju satu sama lainnya sampai kemudian bergabung menjadi sebuah lubang hitam supermasif raksasa.

Nah, bagaimana dengan Tata Surya?


Simulasi tabrakan antara Andromeda dan Bimasakti tidak saja menunjukkan kalau bintang-bintang tidak akan bertabrakan tapi juga menunjukkan kalau Matahari dan planet-planetnya tidak akan berada dalam bahaya kehancuran. Yang terjadi adalah Matahari dan planet-planetnya akan tersapu menjauhi pusat galaksi 3 kali lebih jauh dari lokasinya sekarang atau sekitar 100000 tahun cahaya dari pusat galaksi.Matahari akan menempati posisi barunya  di area halo terluar galaksi baru gabungan Andromeda-Bimasakti. Di tempat ini Tata Surya akan aman dari si lubang hitam supermasif kembar yang ada di pusat galaksi.
Bagaimana dengan Bumi dan kehidupan di dalamnya? Kalau hanya berdasarkan tabrakan antar galaksi maka Bumi akan aman-aman saja.
Tapi sebelum tabrakan Andromeda – Bimasakti terjadi, Matahari akan memasuki tahap evolusi berikutnya yang menyebabkan Bumi sudah tidak lagi nyaman untuk kehidupan. Artinya pada saat itu, Bumi sudah menjadi planet yang sangat panas yang tidak lagi dapat mempertahankan air dalam wujud cair di permukaannya. Tidak hanya itu, ketika Matahari mengembang menjadi raksasa merah, ada kemungkinan Bumi akan ditelan masuk ke dalam atmosfer Matahari. Pada saat itu Bumi akan mengalami tabrakan dengan partikel-partikel gas. Orbitnya akan menyusut dan ia akan bergerak spiral kedalam. Itulah akhir dari kisah perjalanan Bumi dan kehidupan di dalamnya.

Thursday, November 8, 2012

Video Planet Hancur Ditelan Matahari

okezone.com, WASHINGTON - Sebuah bintang yang membengkak dan mendekati ujung hidupnya tertangkap melalui observasi teleskop sedang menelan salah satu planet yang mengorbit padanya.

Peristiwa ini ditemukan ketika astronom sedang mempelajari sebuah bintang kuno yang berubah menjadi "raksasa merah".

Dilansir dari Space, Rabu (7/11/2012), bintang tersebut bernama BD+48 740 dan memiliki usia lebih tua dibandingkan Matahari kita. Radiusnya pun 11 kali lipakt lebih besar ketimbang Matahari kita.

Video tersebut menampilkan sebuah bintang yang membengkak menjadi raksasa merah. Selanjutnya bintang tersebut menyerap inti planet.

Kunci utama yang menjadi bukti kejadian tersebut adalah kandungan litihium di dalamnya. Lithium merupakan unsur paling langka di jagad raya.

"Dalam kasus BD-48 740, produksi lithium kemungkinan dipicu oleh massa seukuran sebuah planet yang berputar di jalur spiral dan memanas sementara planet tersebut ditelannya," ujar anggota tim penelitian planet tersebut Alex Wolszczan dari Pennsylvania State University.

Selain itu, di sekeliling BD+48 740 juga ditemukan orbit planet raksasa yang aneh. Planet raksasa ini memiliki ukuran 1,6 kali lebih besar dari Jupiter dan mengelilingi orbit yang sangat elips.

Klik DI SINI untuk melihat video planet tersebut.

Astronom Klaim Temukan Dua Planet "Alien"

CALIFORNIA - Astronom mengklaim telah menemukan dua planet "alien" (asing) yang berputar di sepasang bintang. Astronom mengatakan bahwa sepasang bintang ini merupakan sistem tata surya dengan matahari kembar yang menyerupai dunia fiksi Luke Skywalker (star wars), Tatooine. 

Dilansir MSN, Sabtu (1/9/2012), sebagian besar bintang seperti matahari dan planet-planet, termasuk bumi, bukan merupakan bintang yang "lajang". Astronom mengungkapkan bahwa matahari memiliki pasangan yang mengorbit satu sama lain.

Ilmuwan menemukan planet dalam sistem biner, yang disebut planet circumbinary dengan dua matahari seperti Tatooine dalam kisah Star Wars. Untuk menemukan planet circumbinary, astronom menganalisis data dari teleskop luar angkasa Kepler NASA.

Teleskop luar angkasa tersebut telah mendeteksi lebih dari 2.300 potensi planet alien sejak peluncurannya pada Maret 2009. Hingga saat ini, Kepler berhasil mendeteksi empat sistem dengan planet circumbinary, Kepler-16, 34, 35 dan 38.

Ilmuwan kini mengumumkan deteksi dari Kepler-47, yaitu sistem pertama terkait planet asing yang melingkari sepasang bintang. Bintang dan planetnya tersebut, disebut Kepler-47b dan Kepler-47c, yang berdiam sekira 5000 tahun cahaya di konstelasi Cygnus.

"Kepler-47 menunjukkan kepada kami bahwa bintang biner memiliki kedekatan dengan sistem planet, seperti yang kami lihat di bintang tunggal," ujar peneliti Jerome Orosz di San Diego Sate University kepada SPACE.com

Menurutnya, Sebagian besar bintang di galaksi berada dalam biner atau beberapa sistem tertinggi. Sehingga, fakta bahwa planet dapat hadir dalam sistem jenis ini adalah penting.

"Jika kami dibatasi untuk mencari planet di sekitar bintang tunggal, kami akan kehilangan sebagian besar bintang di galaksi," pungkasnya.