Rumah Ramah Lingkungan

Rumah tinggal yang sudah bersertifikat LEED Platinum ini bertempat di White Rock, Kanada.

Mes Que Un Club

berarti 'Lebih dari sekedar klub' Barcelona bukan hanya sekedar klub, didirikan oleh 12 orang yang dipimpin Joan Gamper pada tanggal 29 Nopember 1899.

Teleskop Tercanggih Dan Termahal di Dunia

Ongkos untuk membangun teleskop ALMA ini berkisar Rp 17,5 triliun. Para ilmuwan mengklaim teleskop ini dapat menyaksikan saat-saat pertama alam semesta terbentuk.

Padang Savana-nya Pulau Jawa

Kawasan Taman Nasional Baluran terletak di Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur.

Surat An Nahl Ayat 68-69

"...Akan keluar dari perutnya (Lebah), cairan beraneka warnanya (air liur) padanya ada obat bagi manusia yang berpikir..."

Saturday, May 25, 2013

Bangku Terpanjang di Dunia ada di Swiss















Jenewa - Kalau sudah lelah jalan-jalan saat traveling, wisatawan pasti mencari bangku taman. Tapi, tahukah Anda ada bangku terpanjang di dunia versi Guinness Book of World Records. Panjangnya 126 meter dan berada di Jenewa, Swiss.

Bangku yang dibangun pada 1767 ini terbuat dari 180 papan kayu. Dilongok dari dari Explo Guide, Jumat (24/05/2013), bangku terpanjang ini berada di belakang Balai Kota Geneva, di Alun-alun La Treille.

Wisatawan yang mencari bangku ini bisa pergi ke Promenade de la Treille di Jenewa. Taman ini juga menghadap ke Taman Bastions yang merupakan taman yang paling bersejarah di Jenewa, yang dibuat pada awal abad XVI.
 


Sebelum ditetapkan oleh Guinness Book of World Records, banyak negara yang mengklaim memiliki bangku terpanjang di dunia seperti Prancis, Spanyol, dan Rusia. Tapi penghargaan itu justru didapatkan oleh Swiss.

Selain menikmati bangku terpanjang, para traveler bisa bersantai dan melihat pemandangan dari Gunung Jura dan Saleve di bawah naungan pohon kastanye. Pohon kastanye akan berbuah saat datangnya musim semi di Jenewa. Sungguh romantis menikmati pohon kastanye bila dilakukan bersama pasangan.

Bila Anda berkesmpatan untuk berkunjung ke Swiss, sempatkan diri untuk berkunjung ke taman ini. Bila mengalamai kesulitan untuk menemukan alamatnya, warga Jenewa tidak segan menunjukkan Anda di mana lokasi bangku terpanjang itu.Bangku terpanjang itu cukup terkenal. Pastikan Anda tidak melewatkan bangku terpanjang di dunia di Alun-alu La Treille.

sumber : Detik.com

Saturday, May 18, 2013

Inilah Cara Berkebun dan Bercocok Tanam di Mars















 
Manusia telah mengambil langkah besar dengan mencoba mengeksplorasi planet di luar Bumi yaitu Mars. Selain karena Mars terletak tidak terlalu jauh dari Bumi, Mars nampaknya juga memiliki beberapa sumber daya yang bisa dimanfaatkan manusia. nah bagaimana cara manusia bisa bertahan hidup jika bertahan di planet merah tersebut??. beberapa ilmuwan mengungkapkan bahwa agar manusia bisa hidup di planet Mars, maka yang dibutuhkan adalah ketersediaan Oksigen, tempat tinggal, makanan, dan air yang mana hal tersebut harus bisa diperoleh secara mandiri (bukan berasal dari Bumi) agar bisa berlangsung dari satu generasi ke generasi berikutnya.















Sketsa kubah kaca dengan robot untuk bercocok tanam di Mars yang dibuat oleh Vanessa harden.


Selain itu manusia juga memerlukan bantuan robot untuk membantu pekerjaan sehari hari termasuk dalam hal bercocok tanam / bertani. Untuk bercocok tanam di Mars, diperlukan sebuah kubah kaca atau geodesik yang bisa menjaga sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan bunga terlindung dari sinar ultraviolet yang ekstrim di Mars. Selain mampu melindungi dari sinarultraviolet, hal itu juga bisa melindungi dari badai pasir yang sering terjadi di sana. Di dalam kubah kaca tersebut tanaman akan tetap mendapatkan sinar Matahari yang cukup. Selain kubah kaca, ketersediaan air juga sangat penting untuk mengairi lahan dan juga untuk diminum manusia. Untuk itu manusia perlu mencarinya dengan menambang es yang terdapat di bawah permukaaan Mars untuk kemudian dicairkan. Atmosfer Mars yang sebagian besar terdiri dari CO2 bisa digunakan oleh tanaman untuk proses fotosintesis yang akan menghasilkan oksigen bagi manusia.
Semua hal tersebut saat ini sedang diuji dan dikembangkan oleh ilmuwan di Bumi dengan membuat eksperimen lingkungan serupa di planet Mars. Hal itu sangat penting sebelum manusia benar-benar berangkat ke planet Mars untuk membangun peradaban di sana. Salah satu ilmuwan yang melakukan eksperimen bercocok tanam di Mars adalah Vanessa Harden yang membuat robot AstroGardening yang akan membantu manusia untuk bertani lengkap dengan kubah kacanya.

sumber : www.astronomi.us

Thursday, May 16, 2013

Bunga Bangkai Raksasa Asal Indonesia Mekar di AS

Selama ini bunga Bangkai identik dengan negara Indonesia. Bunga bernama latin Rafflesia arnoldii ini pertama kali ditemukan di hutan tropis Bengkulu pada tahun 1818 oleh Dr Joseph Arnold. Nama bunga ini sendiri diambil dari gabungan nama Thomas Stamford Raffles, pemimpin ekspedisi dan Dr Joseph arnold sebagai penemu bunga.

Bunga raksasa hutan hujan yang berbau menyengat mekar kembali di rumah kaca milik Ohio State University, dan sebuah lagi diharapkan akan mekar tak lama lagi. Bunga setinggi 180 centimeter, diberi nama Woody dari pelatih sepak bola tim Buckeyes, Woody Hayes, mengembang dan memamerkan warna ungu kemerahan yang terang dan menyebarkan bau bangkai, dua tahun sejak pertama kali berbunga. Bunga bangkai ini menurut pihak universitas berasal dari Sumatra.

Bunga bangkai kedua mekar secara singkat di rumah kaca tersebut Mei tahun lalu, dan bunga yang ketiga diharapkan membuka untuk pertama kalinya dalam tujuh sampai 10 hari, menurut juru bicara universitas Sandi Rutkowski.

Rumah kaca tersebut memperpanjang jam kunjungan pada periode seperti ini, namun orang-orang yang ingin melihat atau menciumnya harus melakukannya dengan cepat karena bunga ini jarang mekar dan hanya berlangsung sehari atau kurang. Beberapa tanaman tidak pernah mekar, dan tidak ada jaminan bahwa yang mekar akan melakukannya lagi.

Rutkowski mengatakan tiga atau empat kali mekar dalam tiga tahun adalah karena keberuntungan dan keahlian manajer program rumah kaca, Joan Leonard. "Kami beruntung, tapi sebagian besar juga karena keahlian Joan yang luar biasa dalam menumbuhkan dan memelihara tanaman,” ujarnya.

sumber : Republika.co.id

Saturday, May 11, 2013

Apakah langit malam yang kita lihat adalah Ilusi semata?

Apa itu kecepatan Cahaya?
 
 
Jika di suatu malam kita menatap langit, apakah yang ada di benak kita?? Mungkin ada seribu satu macam pikiran yang bisa muncul. Setiap kita pasti berbeda. Bisa aja ada yg berfikir :”Wow, indah sekali Bintang-bintang yang bertaburan di langit itu.” apalagi bagi mereka yang sedang sentimentil’ mungkin mereka akan berkata lebih jauh lagi : “Seandainya, gw bisa terbang melayang menuju bintang-bintang. Akan kupetik ribuan bintang yang gemerlap itu. Sungguh mimpi yang indah sekali..” hehehe..
Mari kita kembali ke darat dulu dan tidak ada salahnya untuk belajar mengetahui tentang fakta langit yang setiap hari kita lihat di malam hari itu.

Sebenarnya miliaran bintang itu bukanlah benda-benda kecil yang berkelap-kelip. Bintang itu sesungguhnya adalah benda langit yang berukuran raksasa, yang berisi gas sedang terbakar dahsyat. Lebih simplenya Bintang adalah bola api raksasa yang sedang menyala-nyala dengan suhu jutaan derajat!! Lebih simplenya lagi Lihat aja Matahari, itulah bintang..
Terus kenapa keliatan kecil?? ya, karena jaraknya memang sangat jauh dari bumi. Terus berapakah jaraknya sehingga keliatan kecil banget??

Sebelumnya perlu kamu semua ketahui bintang luar yang terdekat dengan bumi saja berjarak 8 tahun cahaya. Apa artinya?? Artinya cahaya saja membutuhkan waktu 8 tahun untuk sampai ke Bumi. Padahal Kecepatan cahaya = +/- 300.000 km/detik. jadi jaraknya berapa kilometer tuh??
Jadi kalo cahaya membutuhkan 8 tahun untuk sampai ke bumi, berarti jaraknya = 8th x 365 hari x 24 jam x 60 menit x 60 detik x 300.000 km/detik = 75.686.400.000.000 Km atau sekitar 75 triliun Km!!!!

Bisakah kita pergi kesana??? Mungkin saja.. tapi, butuh waktu berapa lama?? Mari berhitung lagi :). Semuanya bergantung pada pesawat yang kita pakai. Misalnya kita naik pesawat Ulang alik seperti Challenger atau columbia yang kecepatannya 20ribu km/h. berapa lamakah kita sampai ke bintang tersebut?? Sehari, sebulan, setahun, sepuluh tahun, seratus tahun. Atau kita mungkin akan mati di tengah jalan, dan ternyata kita belum sampai Bintang yang paling dekat itu. Baru setelah 428 tahun kemudian, kita sampai di sana…!!! Tapi kita butuh 5 – 6 generasi biar sampai ke sana belom lagi bahan bakar Pesawat, persediaan makanan, dll

Ironisnya, Itu baru bintang yang paling deket lho! masih banyak bintang di alam semesta ini, ada yang jaraknya 100 tahun cahaya, 1000 tahun cahaya, ada juga yang 1 juta taunh cahaya. Dan yang paling jauh, yang sudah ditemukan oleh Ilmuan asal Jepang, berjarak 10 miliar tahun Cahaya. Ya, artinya seperti yang tadi saya sudah jelaskan, Cahaya saja butuh waktu 10 miliar tahun untuk sampai ke Bumi.
Seperti halnya ketika kita melihat langit malam hari, sebenrnya kita bukan melihat langit yang sekarang ajah. Tapi pada saat yang bersamaan kita sedang melihat langit sekarang, 10 tahun yang lalu, 100 tahun yang lalu, 1000 tahun yang lalu, 1 juta tahun yang lalu, dan bahkan miliaran tahun yang lalu….!!! Dan tahukah kalian bahwa Matahari yang kita lihat setiap pagi itu adalah matahari 8 menit yg lalu?? Kenapa demikian? Ya, karna sinar matahari membutuhkan waktu Delapan menit untuk sampai ke Bumi, yang berjarak +/- 150 juta km..

Lebih jelasnya mari kita belajar lebih dalam tentang 'Kecepatan Cahaya'..

Sebelumnya sahabat blogger pasti udah tahu kan Cahaya itu apa? Yup, Cahaya merupakan sinar putih yang bisa dilihat oleh mata. Kenapa putih? Karena, Cahaya bisa dibiaskan dan "terpisah" menjadi Spektrum-spektrum Cahaya tertentu.. CMIIW

Nah, dalam Teori Relativitas Einstein, Cahaya menempati urutan pertama dalam hal Kecepatan. Dengan kecepatan yang setara dengan 299.792,458 km/detik, sehingga Kecepatan Cahaya merupakan kecepatan tercepat di Alam Semesta untuk saat ini..
Uniknya, Kecepatan Cahaya itu bersifat 'Konstan', tidak bisa diperlambat dan juga tidak bisa dipercepat. Jadi, Cahaya bisa kita gunakan untuk pergi ke Masa Depan tapi tidak akan bisa Kembali lagi. Dan, selama suatu benda bergerak dalam Kecepatan Cahaya, maka benda tersebut tidak akan 'menua' sedikitpun karena waktu dalam Kecepatan Cahaya sama dengan 0...

Salah satu satuan jarak Alam Semesta ini merupakan 'Tahun Cahaya', atau sama dengan jarak tempuh Cahaya dalam waktu satu tahun, yaitu 9.454.254.955.488 km. Jadi, hitung sendiri apabila galaksi terjauh yang diketahui, UDFj-39546284 itu berjarak 10,3 Miliar Tahun Cahaya...

Seperti yang disinggung tadi, Jika membawa Materi dalam Kecepatan Cahaya maka tidak ada 'penuaan' dalam materi tersebut. Sehingga apabila Kita melihat Bintang Alpha Centauri yang berjarak 4,3 tahun Cahaya berarti yang kita lihat tersebut merupakan Keadaan dan Posisi Bintang tersebut 4,3 tahun yang lalu. Nah, bagaimana kalo Galaksi Andromeda yang berjarak 2,5 juta tahun cahaya dari kita? Belum lagi, ada miliaran benda langit yang bisa diobservasi dan jaraknya juga sangat jauh...

Atau mungkin gak usah jauh-jauh. Jika kita Melihat 'Matahari' saat ini, itu juga bukanlah Matahari pada saat ini. Tapi Matahari 8 Menit sebelumnya. Kenapa? Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, Karena Cahaya Matahari membutuhkan +/- 8 Menit untuk bisa menyinari Bumi..