Rumah Ramah Lingkungan

Rumah tinggal yang sudah bersertifikat LEED Platinum ini bertempat di White Rock, Kanada.

Mes Que Un Club

berarti 'Lebih dari sekedar klub' Barcelona bukan hanya sekedar klub, didirikan oleh 12 orang yang dipimpin Joan Gamper pada tanggal 29 Nopember 1899.

Teleskop Tercanggih Dan Termahal di Dunia

Ongkos untuk membangun teleskop ALMA ini berkisar Rp 17,5 triliun. Para ilmuwan mengklaim teleskop ini dapat menyaksikan saat-saat pertama alam semesta terbentuk.

Padang Savana-nya Pulau Jawa

Kawasan Taman Nasional Baluran terletak di Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur.

Surat An Nahl Ayat 68-69

"...Akan keluar dari perutnya (Lebah), cairan beraneka warnanya (air liur) padanya ada obat bagi manusia yang berpikir..."

Sunday, March 31, 2013

Ini Dia Roller Coaster Paling Curam di Dunia


Yang ingin mencari sensasi dibawa ke ketinggian 43 meter, anda dapat menikmati roller coaster tercuram di dunia. Berani?
Ya, Fuji-Q Jepang Highland Amusement Park telah memecahkann rekor Guinness world record yang ke 14 dengan Takabisha roller-coasternya.Terletak di kaki Gunung Fuji, jalur baru ini hampir 3,3 km panjangnya dengan fitur tujuh tikungan utama dan jalur vertikal sepanjang 141 kaki pada sudut kemiringan 121 derajat, sehingga ini menjadikan drop roller coaster paling curam di dunia.

Pengendara Takabisha akan meluncur di trek pada kecepatan 100 km per jam, yang berarti bahwa naik, rollercoaster hanya melaju selama 112 detik !!. Para penikmat rollercoaster juga akan mengalami detik-detik saat bobot mereka serasa lenyap ketika coaster menukik turun di pegunungan.
 
Biaya Pembuatan 3.000.000.000 ¥ (Rp. 320 Milyar ) , Takabisha mengambil ide ini dari Mumbo Jumbo di Yorkshiree, yang memiliki lintasan verttikal 98 kaki dengan kemiringan 112 derajat. Namun, untuk masalah kecepatan kecepatan, rollercoaster tercepat dunia masih dipegang Formula Rossa, yang dapat ditemukan di Ferrari World, Abu Dhabi.Kecepatan wahana ini di jalurnya sampai 150mph.
Daya tarik baru di Takabisha ini akan sepenuhnya terbuka untuk umum pada tanggal 16 Juli 2011, jadi siapa yang punya nyali sekaligus punya duit untuk mencobanya , silahkan mengunjungi Jepang. Untuk Roller Coaster yang juga sangat menegangkan lainnya simak juga 5 rollercoaster paling mengerikan sedunia.

 
 

Tuesday, March 26, 2013

Ditemukan Kucing Merah Langka di Taman Nasional Kutai

 pardofelis badia
(seekor kucing merah tertangkap kamera saat siang hari di Taman Nasional Kutai, Kalimantan Timur)

Samarinda - Taman Nasional Kutai (TNK) di Kalimantan Timur dihebohkan dengan sebuah penemuan. Para peneliti berhasil menangkap gambar kucing merah dan aneka hewan langka lainnya di taman nasional tersebut. Seperti apa ya rupanya?

Penelitian asing dr Susan Cheyne dan Wiwit Juwita asal Belanda, menemukan sedikitnya 3 spesies hewan dan binatang langka di hutan Taman Nasional Kutai (TNK), Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. Temuan itu menjawab keraguan pemerintah bahwa TNK masih menyimpan kekayaan fauna yang langka.

Kedua peneliti bekerja berdasarkan kerjasama Orangutan Tropical Peatland Project (OuTrop) Amerika Serikat dan Wildlife Conservation Research Unit (WILDCRU) bekerjasama dengan Balai TNK. Mereka berada di hutan TNK sejak Desember 2012 lalu.

Hewan langka yang berhasil ditemukan itu adalah Macan Dahan (Neofelis Diardi), Kucing Merah (Pardofelis Badia), Beruang Madu (Helarctos Malayanus), Rusa Sambar (Cervus Unicolor), Banteng (Bos Javanicus), Trenggiling (Manis Javanica), Beruk (Macaca Nemestrina) hingga Orangutan Kalimantan (Pongo Pygmeus Morio).

"Tujuan penelitian ini untuk meneliti kepadatan kucingan-kucingan di Kalimantan, khususnya macan dahan sekaligus meneliti pengaruh manusia terhadap kehadiran dan kepadatan kucing-kucingan, khususnya macan dahan," kata Wiwit saat mempresentasikan hasil penelitiannya di kantor Balai TNK, Jl Awang Long, kota Bontang, Kaltim, Senin (25/3/2013).

Menurut Wiwit, metode penelitian menggunakan 160 unit kamera trap yang dipasang di 80 stasiun kamera trap, dengan luas wilayah yang mencakup 80-100 kilometer persegi.

"Namun masalah di TNK hanya 52 stasiun kamera trap karena banyak yang rusak dan juga ada yang dicuri. Tinggal 49 stasiun kamera dan kami akhirnya harus menambah jarak antara kamera trap menjadi 1,5 km," ujar Wiwit.

Selain menemukan kucing-kucingan yang menjadi tujuan penelitian, kamera trap juga menangkap gambar satwa langka lainnya di TNK, bahkan sangat langka. Untuk Orangutan, ada 48 foto hewan ini dari 22 lokasi!

"Ada beberapa hal kurangnya kucing-kucingan yang ditangkap kamera trap. Dalam analisa kami, mungkin karena bagian hutan yang kami survey bukan habitatnya, karena kucing-kucingan di TNK sedikit atau karena adanya perburuan," terangnya.

Dari penelitian kami, sambung Wiwit, Macan Dahan dan Kucing Merah masih berada di TNK meski kamera trap tidak mendapat banyak foto. Selain itu, juga ada Orangutan dan satwa mamalia yang terancam punah seperti Beruang Madu, Rusa dan Banteng Liar.

"Kucing Merah itu hewan sangat langka," tegas Wiwit.

Dalam perbincangan bersama detikTravel, Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I Sangata Hernowo Supriyanto, mengaku terkejut dengan temuan peneliti itu. "Hewan dan binatang-binatang itu sudah sangat lama sekali dahulu ditemukan," ungkapnya.

"Yang fenomenal adalah Macan Dahan, Kucing Merah dan Banteng. Soalnya, dari Kemenhut sendiri sudah tidak yakin hewan dan binatang itu masih ada di TNK. Tapi faktanya, kembali ditemukan oleh peneliti," kata Hernowo.

Hasil penelitian ini menjawab keraguan semua pihak yang sudah mengira hutan TNK sudah sangat rusak. Sehingga tidak lagi dihuni hewan dan binatang-binatang langka dan sangat langka.

"Ini menjadi tugas berat Balai TNK untuk tetap menjaga kelangsungan, keselamatan TNK beserta flora dan faunanya. Ini sudah keharusan dan kewajiban semua pihak tanpa terkecuali untuk menjaga TNK dan kami terus mengundang seluruh peneliti untuk meneliti potensi kekayaan flora dan fauna lebih jauh di TNK," tutupnya.

sumber : Detik.com

Wednesday, March 20, 2013

Inilah Pizza Terbesar Di Dunia

 
Italia adalah negara penghasil Pizza di dunia, kini negara tersebut memecahkan sebuah rekor dunia yaitu membuat pizza raksasa dengan diameter 40 meter. Pizza itu sekaligus menjadi pizza tanpa gluten terbesar sedunia.

Pizza ini dibuat oleh sekumpulan Chef dari Roma dengan total waktu 48 jam tanpa henti dalam 5 ribu bagian dan diameter 40m, dinobatkan sebagai pizza terbesar yang pernah ada.
5 koki ahli gluten free menggunakan 9 ton tepung bebas gluten dan juga bahan-bahan lainnya yang jumlahnya sangat banyak seperti Keju dan juga Margarin yang akan mereka gunakan. Dan tentunya sangat fantastis karena pizza Ottavia itu memiliki berat 23 ton.


Kerja keras dari para sang koki akhirnya terbayar juga karena mereka mampu mengalahkan rekor sebelumnya pada tahun 1990. Pizza buatan Afrika Selatan itu memiliki diameter 37,4 m yang terbuat dari 4,5 ton tepung. Pada 13 Desember 2012 lalu pizza Ottavia dipamerkan di Roma dan mendapat gelar dari Guinness World Records.

"Pizza adalah hidangan penting dari Italia yang terkenal seantero dunia dengan resep yang telah berusia lebih dari 3 ribu tahun," ucap chef Dovilio Nardi. "Di kebudayaan Mesir kuno orang-orang merayakan ulang tahun Pharaoh dengan membuat roti dibumbui rempah aromatik."




Monday, March 18, 2013

Pelikan Raksasa Lebih Besar dari Manusia

 
LIMA — Eksistensi dari burung pelikan raksasa terungkap lewat penemuan fosil berusia 35 juta tahun di Gurun Ica, Peru.

Klaus Honninger yang memimpin penelitian mengatakan, fosil yang ditemukan mengindikasikan adanya burung pelikan yang lebih besar dari manusia. Tinggi pelikan itu mencapai lebih dari dua meter.

Menurut Honninger, burung pelikan raksasa itu eksis di era Oligocene, antara 40 juta dan 23 juta tahun yang lalu. Pada masa itu, banyak terjadi kepunahan spesies.

"Fosil dengan jelas menunjukkan sisa-sisa kulit pelikan. Ini adalah penemuan luar biasa sebab belum pernah ada penemuan serupa di tempat lain di dunia sebelumnya," kata Honninger seperti dikutip AFP, Jumat (15/3/2013).

Fosil tepatnya berhasil diekskavasi pada 6 Maret 2013 lalu. Di Gurun Ica, banyak juga ditemukan fosil hiu dan paus. 


sumber : KOMPAS.com