Rumah Ramah Lingkungan

Rumah tinggal yang sudah bersertifikat LEED Platinum ini bertempat di White Rock, Kanada.

Mes Que Un Club

berarti 'Lebih dari sekedar klub' Barcelona bukan hanya sekedar klub, didirikan oleh 12 orang yang dipimpin Joan Gamper pada tanggal 29 Nopember 1899.

Teleskop Tercanggih Dan Termahal di Dunia

Ongkos untuk membangun teleskop ALMA ini berkisar Rp 17,5 triliun. Para ilmuwan mengklaim teleskop ini dapat menyaksikan saat-saat pertama alam semesta terbentuk.

Padang Savana-nya Pulau Jawa

Kawasan Taman Nasional Baluran terletak di Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur.

Surat An Nahl Ayat 68-69

"...Akan keluar dari perutnya (Lebah), cairan beraneka warnanya (air liur) padanya ada obat bagi manusia yang berpikir..."

Saturday, January 26, 2013

(VIDEO) : UNIK, Motor & ATV Melaju di Atas Permukaan Air Tanpa Tenggelam

Memang aneh jika menyaksikan video ini, seharusnya dengan bobot dan bodi kendaraan yang tidak dirancang untuk bisa mengapung di atas air, mampu melewati genangan air tanpa tenggelam. Hal tersebut jika kita lihat dalam kaca mata ilmu pengetahuan bukan suatu yang aneh.

Jika teringat dengan pelajaran Fisika sewaktu duduk di bangku sekolah dahulu, aksi tersebut bisa dijelaskan denga teori. Singkatnya, bahwa benda dengan penampang sekecil apapun dengan kecepatan tinggi tertentu akan memiliki daya gesek yang kecil pada air, sehingga massa (berat benda) akan sedikit menerima gaya grafitasi bumi. Hal tersebutlah yang menjadikan benda itu akan mendapatkan daya angkat di atas air.
Namun tetap ingat, jangan pernah melakukan hal ekstrem ini jika tanpa latihan dan keahlian khusus, pasalnya para aktor pada video berikut diperankan oleh orang-orang yang ahli dalam bidangnya.

Aksi tersebut bukan menjadi salah satu tips menerjang banjir seperti permasalahan banjir Jakarta yang sekarang terjadi, mengingat akan membahayakan jiwa pribadi dan orang lain.


sumber :  www.tryneble.com

Friday, January 25, 2013

Sains buktikan ada suatu keabadian setelah kematian






















Satu penelitian ilmiah terbaru menunjukkan kematian bukanlah pemberhentian terakhir, sementara sejumlah observasi ilmiah menyimpulkan kehidupan dan kematian ternyata berkorespondensi dengan "alam lain" (multiverse). 
Asumsi ini disempurnakan oleh teori ilmiah terbaru bernama biosentrisme. 
Menurut teori ini, kendati tubuh dirancang untuk hancur sendiri, ada satu "energi" yang bekerja dalam otak, yaitu "perasaan hidup"  (mengenai 'siapakah saya').
"Energi itu tidak musnah ketika manusia mati," tulis ilmuwan terkemuka dunia dan pengarang buku "Biocentrism", Robert Lanza, dalam Huffington Post, pekan ini.
Sains sendiri meneorikan energi tak bisa mati.
Menurut Lanza, energi "perasaan hidup" itu tak tercipta, tapi tak juga bisa musnah. 

Lantas, apakah energi ini berpindah dari satu dunia ke dunia lain?
Satu eksperimen yang belum lama ini diekspos jurnal Science memperlihatkan para ilmuwan bisa mengubah sesuatu yang sudah terjadi di masa lalu.
Lewat percobaan menggunakan "beam splitter" (perangkat optik yang membelah berkas cahaya), partikel-partikel energi diputuskan keberadaannya.
Ternyata, dari sini dapat ditentukan apa yang berlaku pada partikel ini di masa lalu sehingga seseorang dapat menyelami pengalaman di masa lalu.
Kaitan antara pengalaman dan semesta ini melampaui gagasan-gagasan manusia mengenai ruang dan waktu. Tapi biosentrisme sendiri menyatakan, ruang dan waktu bukan objek sulit seperti yang dibayangkan.
Teori ini menganalogikan waktu sebagai udara yang sia-sia berusaha ditangkap manusia karena memang tak pernah bisa diraih. Demikian pula waktu.
"Anda tak bisa melihat apapun melalui tulang tengkorak yang menyelimuti otak Anda," kata Robert Lanza.  
Dia melanjutkan, "Apa yang Anda lihat dan rasakan sekarang adalah putaran informasi pada otak Anda."
Menurut biosentrisme, ruang dan waktu adalah semata alat penghimpun informasi secara bersamaan.
Oleh karena itu, dalam dunia yang tidak ada waktu dan tidak ada ruang, tak ada istilah kematian

Mulai 2050, dari Eropa ke Australia Bisa Jadi Hanya 90 Menit


VIVAnews - Pernahkah terbesit di kepala Anda, bahwa menempuh jarak ribuan kilometer di permukaan Bumi hanya memakan waktu satu setengah jam itu adalah mungkin? Anda boleh bilang itu adalah waktu yang Anda butuhkan setiap pagi untuk sampai ke kantor.

Jika pernah, mimpi Anda jadi kenyataan. Sebab, kini ada pesawat hypersonic bernama 'SpaceLiner', yang bisa membawa Anda terbang dari Eropa ke Australia dalam rentang waktu yang sama, satu setengah jam. Wow!

Sederhananya, jika Anda bergegas dari rumah ke kantor, bersamaan seseorang yang lepas landas bersama SpaceLiner dari Eropa menuju Australia, Anda akan sampai bersamaan di tempat tujuan. Bahkan, mungkin Anda kalah cepat.

Dilansir Mashable, SpaceLiner adalah konsep pesawat super cepat, bahkan mungkin akan menjadi tercepat yang pernah ada, yang bisa mengangkut 50 penumpang. Kendaraan masa depan ini diperkirakan mampu mengantar penumpangnya melintasi atmosfer dari Eropa ke Australia dalam waktu 90 menit. Mencapai 24 kali kecepatan suara sampai akhirnya mendarat.

"Masih banyak PR yang harus dikerjakan, termasuk menemukan bentuk yang benar-benar pas untuk kendaraan hebat ini," kata Martin Sippel, koordinator projek SpaceLiner di German Aerospace Center, 25 Januari 2013.

Namun, dia optimistis, projek ini akan menandakan kemajuan pesat dalam kancah dirgantara dunia, dan berhasil memikat perusahaan swasta setidaknya dalam 10 tahun mendatang. Sehingga, pada tahun 2050, SpaceLiner akan mulai beroperasi penuh.

Suatu hari nanti, setelah menjadi pesawat secara utuh, Sipple mengatakan, Anda hampir menjelajahi satu badan Bumi, tanpa harus bertamasya ke luar angkasa.

"Boleh dibilang karakter SpaceLiner adalah generasi kedua setelah pesawat ruang angkasa, hanya saja tugasnya sangat berbeda," ucapnya.

Pada praktiknya, selama delapan menit pertama, para penumpang akan merasakan sensasi peluncuran roket, seperti halnya melepas pesawat antariksa di Florida, AS. Setelah mencapai jarak 75-80 kilometer ke atas langit, atau sekitar 20 kilometer dari tepi atmosfer, pesawat akan meluncur dengan kecepatan hipersonik hingga lebih dari 25.200 kilometer per jam.

Bagaimana rasanya, Anda tidak akan tahu sampai Anda mencobanya sendiri.




sumber : www.dailymail.co.uk
              VIVAnews

Thursday, January 24, 2013

Makanan Panas dalam Mangkuk Melamin Bisa Picu Batu Ginjal

 
Jakarta - Peralatan makan melamin lebih disukai karena ringan. Sayangnya, penelitian terbaru menemukan makanan panas yang ditaruh wadah melamin justru bisa memicu efek buruk bagi kesehatan.

Hasil penelitian ini diterbitkan dalam jurnal JAMA Internal Medicine. Peneliti dari Taiwan menemukan bahwa temperatur tinggi meningkatkan kadar melamin yang kita makan. Hal ini dapat meningkatkan risiko batu ginjal.

Para peneliti mengamati dua kelompok orang yang mengonsumsi mie kuah panas. Satu kelompok makan dari mangkuk melamin dan satunya lagi makan dari mangkuk keramik. Sampel urin dikumpulkan sebelum makan dan setiap dua jam setelah makan selama 12 jam.

Tiga bulan kemudian, para sukarelawan tersebut mengonsumsi makanan yang sama tetapi mangkuk mereka ditukar dan setelah itu proses pengumpulan urin dilakukan lagi.

Total kandungan melamin selama 12 jam setelah mengkonsumsi mie panas yang disajikan dalam mangkuk melamin adalah 8,45 microgram. Sedangkan saat mengonsumsi mie panas yang disajikan dari mangkuk keramik hanya 1,3 mikrogram.

“Peralatan makan melamin bisa melepaskan sejumlah besar melamin saat digunakan untuk menyajikan makanan bersuhu tinggi,” kata Kepala peneliti, Chia-Fang Wu dari Kaohsiung Medical University di Taiwan dalam jurnal JAMA Internal Medicine (23/01/2013).

Ia juga menegaskan baik makanan bertemperatur tinggi atau makanan dengan tingkat kandungan asam yang tinggi dapat mendorong melamin untuk mencemari makanan. Khususnya dari peralatan makan yang berkualitas rendah. Studi ini menyarankan untuk mengkonsumsi makanan dari peralatan makanan keramik yang dianggap lebih aman.

Masih belum jelas apa efek semua ini terhadap kesehatan manusia. Tetapi, studi sebelumnya telah menghubungkan konsumsi melamin dosis rendah dengan peningkatan risiko batu ginjal pada anak-anak dan dewasa.


sumber : Detik.com