Rumah Ramah Lingkungan

Rumah tinggal yang sudah bersertifikat LEED Platinum ini bertempat di White Rock, Kanada.

Mes Que Un Club

berarti 'Lebih dari sekedar klub' Barcelona bukan hanya sekedar klub, didirikan oleh 12 orang yang dipimpin Joan Gamper pada tanggal 29 Nopember 1899.

Teleskop Tercanggih Dan Termahal di Dunia

Ongkos untuk membangun teleskop ALMA ini berkisar Rp 17,5 triliun. Para ilmuwan mengklaim teleskop ini dapat menyaksikan saat-saat pertama alam semesta terbentuk.

Padang Savana-nya Pulau Jawa

Kawasan Taman Nasional Baluran terletak di Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur.

Surat An Nahl Ayat 68-69

"...Akan keluar dari perutnya (Lebah), cairan beraneka warnanya (air liur) padanya ada obat bagi manusia yang berpikir..."

Showing posts with label FAUNA. Show all posts
Showing posts with label FAUNA. Show all posts

Wednesday, January 22, 2014

Uniknya Kelinci langka jenis Anggora

 
Kelinci Anggora adalah salah satu jenis tertua dari kelinci domestik , diyakini berasal dari Turki. kelinci Anggora pertama kali tercatat di Perancis dalam Encyclopedia of 1765. Perancis yang pertama kali melihat kemungkinan ladang komersial dari Anggora wol dan mulai memproduksi jenis wol menjadi benang. Selain itu, kelinci menjadi hewan peliharaan yang populer dengan royalti Perancis dan menyebar ke bagian lain dari Eropa pada akhir abad ini .

Ada lima keturunan kelinci anggora . Berkembang biak di Inggris umumnya, digunakan sebagai hewan peliharaan karena penampilan berbulu yang lucu. termasuk pula di Perancis, jenis yang bulunya sangat populer ini dikenal karena warna intens, keharuman mereka yang kaya dan warna. Tergantung pada berkembang biak , anggora memiliki berat badan antara 6 dan 12 kilogram. Mereka datang dalam berbagai warna, sering dengan titik warna tertentu pada telinga, hidung, dan kaki.
 
sumber : Amusing Planet

Tuesday, October 8, 2013

Dianggap Punah, Akhirnya Kadal Hidung Pinokio ditemukan

Quito - Setelah menghilang selama 50 tahun, akhirnya kadal langka berhidung mancung mirip Pinokio kembali muncul di hutan Ekuador. Jika beruntung, traveler pecinta alam bisa melihatnya. Tapi ingat, tetap jaga kelestariannya ya!
Dilansir dari Mother Nature Network, Selasa (8/10/2013) hewan langka ini ditemukan di hutan sebelah barat laut Ekuador. Memiliki nama latin Anolis proboscis, kadal ini memiliki moncong mirip hidung Pinokio.

"Biasa disebut kadal Pinokio karena hidungnya dan pertama kali ditemukan pada tahun 1953," tutur peneliti sekaligus pendiri Tropical Herping yang mengurusi pendidikan dan ecotourism, Alejandro Arteaga.

Usut boleh usut, ternyata kadal Pinokio memang sudah lama dicari keberadaannya oleh para peneliti dan pecinta alam. Hewan ini sulit ditemukan sejak tahun 1960-2005.

"Setelah sekian lama, akhirnya kadal ini berhasil ditemukan. Sangat mendebarkan," ungkap Artega.

Jika ingin menemukannya, Anda bisa mencari pada malam hari di hutan Ekuador. Ini karena kadal pinokio masuk dalam kategori hewan nokturnal, atau beraktivitas pada malam hari.

Namun, jika berhasil menemukan reptil ini sebaiknya jangan diganggu apalagi sampai ditangkap. Biarkan mereka hidup normal dan terus berkembang biak di habitat aslinya, karena hewan ini masuk dalam kategori langka.

Reptil pinokio hanya ada di beberapa daerah saja, salah satunya Ekuador. Jadi, sebagai traveler bertanggung jawab, mari ikut serta dalam menjaga kelestarian reptil unik ini.

sumber : Detik.com

Tuesday, March 26, 2013

Ditemukan Kucing Merah Langka di Taman Nasional Kutai

 pardofelis badia
(seekor kucing merah tertangkap kamera saat siang hari di Taman Nasional Kutai, Kalimantan Timur)

Samarinda - Taman Nasional Kutai (TNK) di Kalimantan Timur dihebohkan dengan sebuah penemuan. Para peneliti berhasil menangkap gambar kucing merah dan aneka hewan langka lainnya di taman nasional tersebut. Seperti apa ya rupanya?

Penelitian asing dr Susan Cheyne dan Wiwit Juwita asal Belanda, menemukan sedikitnya 3 spesies hewan dan binatang langka di hutan Taman Nasional Kutai (TNK), Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. Temuan itu menjawab keraguan pemerintah bahwa TNK masih menyimpan kekayaan fauna yang langka.

Kedua peneliti bekerja berdasarkan kerjasama Orangutan Tropical Peatland Project (OuTrop) Amerika Serikat dan Wildlife Conservation Research Unit (WILDCRU) bekerjasama dengan Balai TNK. Mereka berada di hutan TNK sejak Desember 2012 lalu.

Hewan langka yang berhasil ditemukan itu adalah Macan Dahan (Neofelis Diardi), Kucing Merah (Pardofelis Badia), Beruang Madu (Helarctos Malayanus), Rusa Sambar (Cervus Unicolor), Banteng (Bos Javanicus), Trenggiling (Manis Javanica), Beruk (Macaca Nemestrina) hingga Orangutan Kalimantan (Pongo Pygmeus Morio).

"Tujuan penelitian ini untuk meneliti kepadatan kucingan-kucingan di Kalimantan, khususnya macan dahan sekaligus meneliti pengaruh manusia terhadap kehadiran dan kepadatan kucing-kucingan, khususnya macan dahan," kata Wiwit saat mempresentasikan hasil penelitiannya di kantor Balai TNK, Jl Awang Long, kota Bontang, Kaltim, Senin (25/3/2013).

Menurut Wiwit, metode penelitian menggunakan 160 unit kamera trap yang dipasang di 80 stasiun kamera trap, dengan luas wilayah yang mencakup 80-100 kilometer persegi.

"Namun masalah di TNK hanya 52 stasiun kamera trap karena banyak yang rusak dan juga ada yang dicuri. Tinggal 49 stasiun kamera dan kami akhirnya harus menambah jarak antara kamera trap menjadi 1,5 km," ujar Wiwit.

Selain menemukan kucing-kucingan yang menjadi tujuan penelitian, kamera trap juga menangkap gambar satwa langka lainnya di TNK, bahkan sangat langka. Untuk Orangutan, ada 48 foto hewan ini dari 22 lokasi!

"Ada beberapa hal kurangnya kucing-kucingan yang ditangkap kamera trap. Dalam analisa kami, mungkin karena bagian hutan yang kami survey bukan habitatnya, karena kucing-kucingan di TNK sedikit atau karena adanya perburuan," terangnya.

Dari penelitian kami, sambung Wiwit, Macan Dahan dan Kucing Merah masih berada di TNK meski kamera trap tidak mendapat banyak foto. Selain itu, juga ada Orangutan dan satwa mamalia yang terancam punah seperti Beruang Madu, Rusa dan Banteng Liar.

"Kucing Merah itu hewan sangat langka," tegas Wiwit.

Dalam perbincangan bersama detikTravel, Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I Sangata Hernowo Supriyanto, mengaku terkejut dengan temuan peneliti itu. "Hewan dan binatang-binatang itu sudah sangat lama sekali dahulu ditemukan," ungkapnya.

"Yang fenomenal adalah Macan Dahan, Kucing Merah dan Banteng. Soalnya, dari Kemenhut sendiri sudah tidak yakin hewan dan binatang itu masih ada di TNK. Tapi faktanya, kembali ditemukan oleh peneliti," kata Hernowo.

Hasil penelitian ini menjawab keraguan semua pihak yang sudah mengira hutan TNK sudah sangat rusak. Sehingga tidak lagi dihuni hewan dan binatang-binatang langka dan sangat langka.

"Ini menjadi tugas berat Balai TNK untuk tetap menjaga kelangsungan, keselamatan TNK beserta flora dan faunanya. Ini sudah keharusan dan kewajiban semua pihak tanpa terkecuali untuk menjaga TNK dan kami terus mengundang seluruh peneliti untuk meneliti potensi kekayaan flora dan fauna lebih jauh di TNK," tutupnya.

sumber : Detik.com

Monday, March 18, 2013

Pelikan Raksasa Lebih Besar dari Manusia

 
LIMA — Eksistensi dari burung pelikan raksasa terungkap lewat penemuan fosil berusia 35 juta tahun di Gurun Ica, Peru.

Klaus Honninger yang memimpin penelitian mengatakan, fosil yang ditemukan mengindikasikan adanya burung pelikan yang lebih besar dari manusia. Tinggi pelikan itu mencapai lebih dari dua meter.

Menurut Honninger, burung pelikan raksasa itu eksis di era Oligocene, antara 40 juta dan 23 juta tahun yang lalu. Pada masa itu, banyak terjadi kepunahan spesies.

"Fosil dengan jelas menunjukkan sisa-sisa kulit pelikan. Ini adalah penemuan luar biasa sebab belum pernah ada penemuan serupa di tempat lain di dunia sebelumnya," kata Honninger seperti dikutip AFP, Jumat (15/3/2013).

Fosil tepatnya berhasil diekskavasi pada 6 Maret 2013 lalu. Di Gurun Ica, banyak juga ditemukan fosil hiu dan paus. 


sumber : KOMPAS.com

Wednesday, February 20, 2013

Ribuan Lumba-lumba Bermigrasi

 
 
Ada yang suka Lumba-lumba? Kalau ada, lihatlah Ribuan lumba-lumba sepanjang sekitar 7 mil dan lebar sekitar 5 mil di laut yang dapat terlihat dari lepas pantai sedang Bermigrasi. Kapten kapal mengatakan ia melihat kawanan lumba-lumba yang banyak pada hari Kamis lalu sekitar tengah hari, ketika ia berada di tur sehari-hari.

Perahu mengikuti kawanan lumba-lumba tersebut selama lebih dari satu jam dan dia mengatakan tidak pernah melihat kawanan lumba-lumba sebanyak itu sebelumnya selama dalam pelayaran.

Para tamu yang naik perahu mulai berteriak dan menunjuk ketika mereka pertama kali melihat kawanan lumba-lumba yang umum dewasa dan remaja.  Diperkiran ada ribuan lumba-lumba berenang di daerah itu. Itu adalah jumlah yang sangat banyak, seperti diberitakan berbagai media 
 
"Ketika Anda melihat sesuatu seperti itu, sejujurnya ​​melampaui pemikiran" kata sang kapten-Joe Dutra, yang bekerja di Hornblower Cruises.

"Mereka datang dari segala arah, Anda bisa melihat mereka dari sejauh mata memandang" katanya. "Saya telah melihat banyak hal di sini ... tapi ini adalah yang terbesar yang pernah saya lihat, pernah."

Ahli kelautan mengatakan alasan kelompok besar lumba-lumba mungkin bermigrasi karena ada banyak makanan di daerah yang dituju, termasuk sarden, herring dan cumi-cumi. Berbagai jenis lumba-lumba mungkin tertarik untuk jenis hal yang sama, sehingga bertemu di tempat yang sama.

Meskipun lumba-lumba biasanya melakukan perjalanan dalam kelompok dengan jumlah sekitar 200 atau kurang, Ahli mengatakan kawanan dalam jumlah yang sangat banyak jarang terdengar.

Jelas sekali lumba-lumba adalah hewan sosial, mereka tetap bersama-sama dalam suatu kelompok kecil. Tapi kadang-kadang, datang bersama-sama dalam kelompok besar, pada tempat dan waktu yang sama.

Kapten kapal yang sudah melakukan pelayaran selama puluhan tahun, dan mengatakan ia merasa beruntung dapat menikmati fenomena langka yang spektakuler.

sumber : http://salam-seo.blogspot.com

Friday, February 15, 2013

Pejalan Kaki Temukan Anjing Berwujud Singa

NORFOLK - Penampakan seekor anjing ras campuran Labrador dan Poodel mengejutkan para pejalan kaki. Bulu dan rambut anjing itu cukup aneh sehingga menyerupai singa atau kucing hutan.

Warga di Norfolk, Virginia, Amerika Serikat (AS) cukup panik dengan penampakan singa kecil di jalanan. Mereka langsung menelpon 911 dan mengadukan peristiwa itu. Demikian, seperti diberitakan dari Daily Mail, Kamis (10/1/2013).

Kepolisian pun memeriksa singa-singa Taman Margasatwa Virgina, mereka khawatir salah satu singa di taman itu lepas dan berkeliaran di kota. Ketika pawang dipanggil untuk menghampiri singa kecil itu, pawang itu menyadari bahwa hewan itu adalah anjing.

Menurut laporan, anjing itu bernama Charles the Monarch. Anjing itu ternyata merupakan peliharaan seorang pengusaha setempat, Daniel Painter. Painter sendiri adalah pendukung loyal Universitas Old Dominion yang memiliki maskot seekor singa.

Bahkan anjing berwujud singa itu memiliki akun di jejaring sosial Facebook dan Twitter. Banyak foto-foto lucu Charles dipampang di jejaring sosial. Beberapa foto memperlihatkan wujud Charles di saat bulunya masih pendek.

Charles sering datang ke pertandingan football dan berfoto dengan para atlit. Saat ini, sudah ada petisi untuk mendesak Charles dijadikan maskot bagi sekolah, namun petisi itu belum ditindaklanjuti.

sumber : okezone.com

Tuesday, January 22, 2013

Buaya Sepanjang 6 Meter Pecahkan Rekor Dunia sebagai Reptil Terbesar

Manila, - Seekor buaya raksasa di Filipina dengan panjang 6 meter ditetapkan sebagai reptil terbesar di dunia oleh Guinness Book of World Records. Buaya seberat 1 ton ini diketahui pernah menewaskan 2 warga setempat, sebelum akhirnya ditangkap.

Buaya jantan yang diberi nama 'Lolong' ini berhasil ditangkap di wilayah rawa di Agusan, Kepulauan Mindanao, pada September tahun lalu. Menurut warga, buaya air asin ini diketahui pernah menewaskan seorang gadis dan seorang nelayan setempat.

"Buaya terbesar yang pernah ditangkap, bernama Lolong, seekor buaya air asin yang tercatat memiliki panjang 6,17 meter," demikian pernyataan Guinness Book of World Records dalam situsnya, seperti dilansir oleh AFP, Senin (2/7/2012).

"Berat Lolong telah ditimbang di sebuah timbangan truk dan dipastikan mencapai 1.075 kg," imbuh pernyataan tersebut.

Otoritas Bunawan mengakui pihaknya telah menerima sertifikat resmi dari pihak Guinness Book of World Records terkait rekor dunia ini. Saat ini, Lolong dalam perawatan otoritas setempat di sebuah penangkaran buaya.

"Lolong hebat. Saya pikir dia mampu beradaptasi dengan lingkungan barunya ini," ujar koordinator media otoritas setempat, Welinda Asis Elorde kepada AFP.

Dijelaskan Elorde, setiap bulannya Lolong diberi makan daging sapi, daging babi dan unggas seberat 10 persen dari berat tubuhnya. Namun akhir-akhir ini, para ahli menyarankan agar Lolong menjalani diet dengan hanya memakan 8-10 kg daging per minggunya, agar lebih aktif.

"Saya berada di sana (tempat Lolong ditangkarkan) kemarin dan nampaknya dia menjadi daya tarik wisata tersendiri. Ratusan orang datang mengunjunginya dalam sehari," imbuh Elorde.

Rekor dunia untuk kategori reptil terbesar sebelumnya dipegang oleh seekor buaya bernama Cassius dari Australia. Cassius tercatat memiliki panjang 5,48 meter dan berat hampir 1 ton. Sejak ditangkap di wilayah Northern Territory pada tahun 1984, Cassius dirawat di sebuah penangkaran buaya di Queensland.


(Buaya ini akhirnya mati di kandangnya di Kota Bunawan, Provinsi Mindanao Agusan del Sur sekitar pukul 20.00 waktu setempat Minggu (10/02/2013)

sumber :