Rumah Ramah Lingkungan

Rumah tinggal yang sudah bersertifikat LEED Platinum ini bertempat di White Rock, Kanada.

Mes Que Un Club

berarti 'Lebih dari sekedar klub' Barcelona bukan hanya sekedar klub, didirikan oleh 12 orang yang dipimpin Joan Gamper pada tanggal 29 Nopember 1899.

Teleskop Tercanggih Dan Termahal di Dunia

Ongkos untuk membangun teleskop ALMA ini berkisar Rp 17,5 triliun. Para ilmuwan mengklaim teleskop ini dapat menyaksikan saat-saat pertama alam semesta terbentuk.

Padang Savana-nya Pulau Jawa

Kawasan Taman Nasional Baluran terletak di Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur.

Surat An Nahl Ayat 68-69

"...Akan keluar dari perutnya (Lebah), cairan beraneka warnanya (air liur) padanya ada obat bagi manusia yang berpikir..."

Monday, December 10, 2012

Resep Ikan: Gurami Bakar Kecap

 










  

Foto: Syahroni/Detikfood 


Detik.com, Jakarta - Sajian ikan yang sering jadi andalan resto ini gampang dibuat. Ikan gurami berdaging tipis ternyata rasanya sangat gurih enak. Apalagi jika sudah diolesi bumbu kecap yang pedas-pedas manis. Nyam... nyam... sedap!

Bahan:
1 ekor (600 g) ikan gurami hidup
2 sdm air jeruk nipis
1 sdt garam
100 ml kecap manis
Bumbu Olesan, haluskan:
4 buah cabai merah
2 buah cabai rawit
3 siung bawang putih
2 butir bawang merah
½ sdt merica butiran
1 sdt garam
Pelengkap:
Lalap Sayuran
Sambal Terasi

Cara membuat:

  • Bersihkan sisik dan isi perut ikan. Kerat-kerat agak rapat kedua sisi badannya.
  • Lumuri dengan air jeruk nipis dan garam hingga rata. Diamkan selama 30 menit.
  • Campur Kecap dengan Bumbu Halus hingga rata.
  • Olesi kedua sisi badan ikan dengan bumbu Olesan hingga rata.
  • Bakar di atas bara api hingga kering dan matang.
  • Angkat. Sajikan hangat dengan Pelengkapnya.

Resep Cake: Easy Fruit Cake
















Detik.com, Jakarta - Kalau tak punya banyak waktu dan tak terlalu mahir bikin kue, cobalah cake yang satu ini. Mudah dibuat dan rasanyapun mantap enak!

Bahan:
120 g mentega
170 g gula pasir
340 g mixed dried fruit
225 ml air
1 sdt soda kue
½ sdt bumbu spekuk
2 butir telur
120 g tepung terigu
120 g tepung self-raising
¼ sdt garam

Cara membuat:


  • Taruh mentega, gula, mixed fruit, soda, air dan bumbu spekuk hingga mendidih. Angkat. Biarkan hingga dingin.
  • Tambahkan telur, terigu dan garam. Aduk hingga rata.
  • Tuang ke dalam loyang yang sudah dialasi kertas roti.
  • Panggang dalam oven panas 180o C selama 30 menit.
  • Angkat, dinginkan.

2020 Ada Penerbangan ke Bulan, Berminat?

 
VIVAnews - Bepergian ke Bulan, tak lagi jadi mimpi bagi kaum awam. Sebuah perusahaan swasta, Golden Spike, menawarkan perjalanan ke satelit Bumi itu bagi orang-orang yang bersedia merogoh kocek dalam-dalam. Perjalanan akan dilaksanakan 2020.

Perusahaan yang didirikan veteran NASA itu mematok harga cukup fantastis bagi mereka yang ingin mewujudkan mimpi mereka terbang ke Bulan. Satu misi berisi dua orang diperkirakan akan menelan biaya hingga U$1,4 miliar atau sekitar Rp13,4 triliun.

"Visi kami adalah menciptakan sistem transportasi manusia ke Bulan yang handal tapi terjangkau," kata Gerry Griffin yang juga mantan direktur penerbangan Apollo. Mereka mengumumkan rencana tersebut memang dalam suasana peringatan ke-40 peluncuran Apollo 17, misi berawak terakhir ke bulan. Dengan demikian semua orang dari negara manapun  dapat pergi ke Bulan.

Mantan petinggi Badan Antariksa Amerika Serikat, Alan Stern, juga tercatat sebagai pendiri perusahaan ini. Stern yang menjadi CEO Golden Spike, ada beberapa negara yang mungkin saja tertarik dengan perjalanan ke Bulan ini.

"Kami bisa membuat biayanya terjangkau bagi negara-negara menengah seperti Indonesia, Korea, atau Afrika Selatan," kata dia seperti dikutip dari laman The Telegraph. Dia negara-negara tersebut mendapatkan manfaat dalam bidang penelitian atau martabat negara.

Sementara itu, dikutip dari laman BBC, pengiriman orang ke Bulan itu akan menggunakan teknologi roket dan kapsul yang telah ada, dan diharapkan dapat diluncurkan sebelum akhir dekade ini. Perusahaan ini memperkirakan dapat meluncurkan sekitar 15-20 misi ke Bulan.

Bagaimanapun, Astronom dari Harvard University Jonathan McDowell, mengatakan bahwa banyak perusahaan luar angkasa baru yang gagal sebelum membangun sesuatu. "Ini tak mungkin menjadi salah satu yang sukses," kata McDowell.

Saturday, December 8, 2012

Penyebab Terjadinya Prominensa (Lidah Api) Matahari



















Matahari memiliki medan magnet yang tidak merata di setiap bagiannya. Berbeda dengan Bumi yang padat sehingga medan magnetnya konstan. Meski Matahari tetap memiliki kutub utara dan selatan, namun akibat rotasi serta medan magnet yang ada dimana-mana dan tidak stabil, mengakibatkan terjadinya sunspot. Bila terdapat sunspot, berarti ada medan magnet Matahari yang masuk atau atau keluar dengan membawa plasma. Karena terbentuknya di beberapa tempat, mengakibatkan terjadinya tabrakan dan jadilah prominensa. Saat prominensa ini putus atau saling bertabrakan lagi, akan terbentuk flare.

Sunspot atau lebih dikenal dengan bintik hitam Matahari, memiliki diameter sekitar 50,000 km, yang artinya lebih besar daripada diameter Bumi. Suhu pada sunspot lebih dingin dibandingkan yang bagian lain yaitu kurang lebih 3800 K. Hal itu yang menyebabkan sunspot berwarna gelap. Jumlah sunspot pada Matahari tidak konstan setiap saat. Kenampakan sunspot pada umumnya dalam orde minggu atau bahkan kurang.

Bentuknya yang mirip loop atau pita yang dikibaskan, membuat prominensa lebih dikenal dengan nama lidah api Matahari. Meski berada di fotosfer, namun panjangnya bisa melewati korona. Prominensa terpanjang yang pernah teramati oleh SOHO pada tahun 1997 mencapai 350,000 km, atau sebanding dengan 28 kali diameter Bumi. Kala hidup prominensa ini bisa mencapai 5 Bulan. Dari hasil pengamatan, sepertiga dari prominensa muncul 3 minggu setelah terbentuknya sunspot. Berbeda dengan sunspot yang bergerak menuju ekuator, prominensa bergerak menuju kutub.

Ledakan Matahari yang terjadi akibat energi yang tersimpan dalam medan magnetik dilepaskan secara tiba-tiba dalam waktu singkat, dinamakan flare. Energi yang dilepaskan ini setara dengan jutaan kali bom atom Hiroshima. Bahkan pengaruhnya sampai ke atmosfer dan medan magnetik Bumi.

sumber : www.astronomi.us