pardofelis badia
(seekor kucing merah tertangkap kamera saat siang hari di Taman Nasional Kutai, Kalimantan Timur)
Samarinda - Taman Nasional Kutai (TNK) di Kalimantan Timur
dihebohkan dengan sebuah penemuan. Para peneliti berhasil menangkap
gambar kucing merah dan aneka hewan langka lainnya di taman nasional
tersebut. Seperti apa ya rupanya?
Penelitian asing dr Susan
Cheyne dan Wiwit Juwita asal Belanda, menemukan sedikitnya 3 spesies
hewan dan binatang langka di hutan Taman Nasional Kutai (TNK), Kabupaten
Kutai Timur, Kalimantan Timur. Temuan itu menjawab keraguan pemerintah
bahwa TNK masih menyimpan kekayaan fauna yang langka.
Kedua
peneliti bekerja berdasarkan kerjasama Orangutan Tropical Peatland
Project (OuTrop) Amerika Serikat dan Wildlife Conservation Research Unit
(WILDCRU) bekerjasama dengan Balai TNK. Mereka berada di hutan TNK
sejak Desember 2012 lalu.
Hewan langka yang berhasil ditemukan
itu adalah Macan Dahan (Neofelis Diardi), Kucing Merah (Pardofelis
Badia), Beruang Madu (Helarctos Malayanus), Rusa Sambar (Cervus
Unicolor), Banteng (Bos Javanicus), Trenggiling (Manis Javanica), Beruk
(Macaca Nemestrina) hingga Orangutan Kalimantan (Pongo Pygmeus Morio).
"Tujuan
penelitian ini untuk meneliti kepadatan kucingan-kucingan di
Kalimantan, khususnya macan dahan sekaligus meneliti pengaruh manusia
terhadap kehadiran dan kepadatan kucing-kucingan, khususnya macan
dahan," kata Wiwit saat mempresentasikan hasil penelitiannya di kantor
Balai TNK, Jl Awang Long, kota Bontang, Kaltim, Senin (25/3/2013).
Menurut
Wiwit, metode penelitian menggunakan 160 unit kamera trap yang dipasang
di 80 stasiun kamera trap, dengan luas wilayah yang mencakup 80-100
kilometer persegi.
"Namun masalah di TNK hanya 52 stasiun kamera
trap karena banyak yang rusak dan juga ada yang dicuri. Tinggal 49
stasiun kamera dan kami akhirnya harus menambah jarak antara kamera trap
menjadi 1,5 km," ujar Wiwit.
Selain menemukan kucing-kucingan
yang menjadi tujuan penelitian, kamera trap juga menangkap gambar satwa
langka lainnya di TNK, bahkan sangat langka. Untuk Orangutan, ada 48
foto hewan ini dari 22 lokasi!
"Ada beberapa hal kurangnya
kucing-kucingan yang ditangkap kamera trap. Dalam analisa kami, mungkin
karena bagian hutan yang kami survey bukan habitatnya, karena
kucing-kucingan di TNK sedikit atau karena adanya perburuan," terangnya.
Dari
penelitian kami, sambung Wiwit, Macan Dahan dan Kucing Merah masih
berada di TNK meski kamera trap tidak mendapat banyak foto. Selain itu,
juga ada Orangutan dan satwa mamalia yang terancam punah seperti Beruang
Madu, Rusa dan Banteng Liar.
"Kucing Merah itu hewan sangat langka," tegas Wiwit.
Dalam
perbincangan bersama detikTravel, Kepala Seksi Pengelolaan Taman
Nasional Wilayah I Sangata Hernowo Supriyanto, mengaku terkejut dengan
temuan peneliti itu. "Hewan dan binatang-binatang itu sudah sangat lama
sekali dahulu ditemukan," ungkapnya.
"Yang fenomenal adalah Macan
Dahan, Kucing Merah dan Banteng. Soalnya, dari Kemenhut sendiri sudah
tidak yakin hewan dan binatang itu masih ada di TNK. Tapi faktanya,
kembali ditemukan oleh peneliti," kata Hernowo.
Hasil penelitian
ini menjawab keraguan semua pihak yang sudah mengira hutan TNK sudah
sangat rusak. Sehingga tidak lagi dihuni hewan dan binatang-binatang
langka dan sangat langka.
"Ini menjadi tugas berat Balai TNK
untuk tetap menjaga kelangsungan, keselamatan TNK beserta flora dan
faunanya. Ini sudah keharusan dan kewajiban semua pihak tanpa terkecuali
untuk menjaga TNK dan kami terus mengundang seluruh peneliti untuk
meneliti potensi kekayaan flora dan fauna lebih jauh di TNK," tutupnya.
sumber : Detik.com