Rumah Ramah Lingkungan

Rumah tinggal yang sudah bersertifikat LEED Platinum ini bertempat di White Rock, Kanada.

Mes Que Un Club

berarti 'Lebih dari sekedar klub' Barcelona bukan hanya sekedar klub, didirikan oleh 12 orang yang dipimpin Joan Gamper pada tanggal 29 Nopember 1899.

Teleskop Tercanggih Dan Termahal di Dunia

Ongkos untuk membangun teleskop ALMA ini berkisar Rp 17,5 triliun. Para ilmuwan mengklaim teleskop ini dapat menyaksikan saat-saat pertama alam semesta terbentuk.

Padang Savana-nya Pulau Jawa

Kawasan Taman Nasional Baluran terletak di Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur.

Surat An Nahl Ayat 68-69

"...Akan keluar dari perutnya (Lebah), cairan beraneka warnanya (air liur) padanya ada obat bagi manusia yang berpikir..."

Showing posts with label ASTRONOMI. Show all posts
Showing posts with label ASTRONOMI. Show all posts

Saturday, November 24, 2012

NASA Akan Umumkan Penemuan Besar Curiosity di Mars



 Instrumen SAM di Curiosity. Image credit: NASA, JPL
 
 NASA dikabarkan akan mengumumkan sesuatu yang besar yang telah ditemukan oleh robot penjelajah Mars Curiosity. Penemuan besar tersebut dikabarkan akan menjadi salah satu bagian dari buku-buku sejarah ilmu pengetahuan umat manusia. Hal itu diungkapkan oleh salah satu peneliti utama misi Curiosity John Grotzinger. "kami mendapakan data dari SAM (Sample Analysis at Mars) dan data ini akan menjadi salah satu bagian dari buku-buku sejarah dan itu tampaknya benar-benar baik," ungkap Grotzinger. Namun NASA baru akan mengumumkan penemuan tersebut beberapa minggu ke depan.

SAM yang menjadi salah satu instrumen penting di Curiosity dikabarkan telah mengkonfirmasi penemuan metana, hidrogen, oksigen, dan nitrogen di Mars yang berarti planet tersebut dahulu memang pernah mendukung kehidupan.

Robot senilai 2,5 miliar dollar tersebut memang dikirm untuk mencari bukti-bukti adanya kehidupan di planet Mars dan tampaknya sudah membuahkan hasil. Kita tunggu saja pengumuman hasilnya beberapa minggu ke depan.
sumber www.astronomi.us

Venera 13, Wahana Pertama yang Berhasil Ambil Foto Berwarna Permukaan Venus

Wahana pesawat luar angkasa buatan manusia yang berhasil mengejutkan dengan mendarat dan sekaligus mengambil foto berwarna permukaan planet Venus adalah wahana milik Uni Soviet, Venera 13. Wahana tersebut berhasil mendarat dan mengambil foto permukaan planet Venus pada 1 Maret 1982.

Perlu diketahui bahwa planet Venus merupakan planet ke-dua terdekat dengan Matahari setelah Merkurius yang jaraknya dengan Matahari sekitar 108 juta km. Keberhasilan wahana Venera 13 waktu itu sungguh sangat mengejutkan sebab karena sangat dekat dengan Matahari, suhu permukaan planet Venus bisa mencapai 465 derajat Celcius. 
Wahana pertama buatan manusia yang pertama kali terbang menuju Venus adalah Mariner 2 buatan Amerika Serikat yaitu pada 14 Desember 1962 dan didapat hasil bahwa Venus merupakan planet panas dengan tekanan yang tinggi dan awan tebal menutupi permukaan.

Uni Soviet sendiri pertama kali berhasil mengirimkan wahananya ke Venus pada 18 Oktober 1967 dengan wahana Venera 4 dan wahana tersebut berhasil mengirimkan informasi kembali ke Bumi saat memasuki atmosfer Venus. Wahana Venera 9 merupakan wahana pertama yang berhasil mengirimkan foto permukaan planet Venus ke Bumi namun dalam foto hitam putih dan Venera 9 sendiri rusak akibat tidak mampu menghadapi kerasnya tekanan dan panas di sana. 7 tahun setelah peluncuran Venera 9, pada 1 Maret 1982, wahana Venera 13 berhasil mengambil foto/ gambar berwarna pertama dari permukaan Venus

(sumber : www.astronomi.us)

Thursday, November 22, 2012

Planet Berukuran 13 Kali Jupiter Berhasil Ditemukan

 
VIVAnews - Para astronom telah 'menemukan' sebuah planet yang ukurannya 13 kali lebih besar dari planet Jupiter, yang merupakan planet terbesar di tata surya. Planet itu mengorbit pada sebuah bintang bernama Kappa Andromedae, dan ditemukan berkat foto langka yang diambil dari teleskop Subaru ukuran 8 meter milik Jepang di puncak Mauna Kea, Hawaii.

Mengutip Space.com, planet itu berukuran 2,5 kali massa matahari dan terletak 170 tahun cahaya dari bumi. Dengan berpatokan bintang Kappa Andromedae, maka planet itu pun dinamakan Kappa Andromedae b. Sebagai planet gas raksasa yang lebih besar dari Jupiter, planet ini diklasifikasikan sebagai "Super-Jupiter".

Kappa Andromedae b memang memiliki ukuran planet raksasasa, atau dikategorikan sebagai bintang yang dikenal dengan sebutan 'katai coklat' (brown dwarf). 

Para ilmuwan mengatakan objek tersebut merupakan sebuah uji kasus yang
menarik bagi teori pembentukan planet. Berdasarkan pengamatan pada sistem ini, Super Jupiter tampaknya terbentuk dengan cara yang sama, seperti yang terjadi pada planet lain yang berada di luar sistem tata surya (exoplanet), yang memiliki massa rendah.

Planet itu terbentuk melalui penggabungan dari sebuah "protoplanetary disk"  (cakram protoplanet), dari material yang mengorbit sebuah bintang yang baru lahir. Cakram protoplanet biasa disingkat proplyd. Secara sederhana, proplyd dianggap sebagai pabrik planet.

Karena itu, orbit planet tersebut agak lebih lebar dari garis edar Neptunus di sekitar matahari kita. Objek ini berada pada jarak yang sebanding dengan orbit planet di tata surya.

Selain itu, bintang planet ini, Kappa Andromedae, lebih muda dari matahari di planet kita, sekitar 30 juta tahun. Sebagai perbandingan, matahari kita berumur sekitar 5 miliar tahun. Petunjuk ini mengarah ke cerita pembentukan khas dari planet yang lebih kecil.

Sebelumnya, beberapa ilmuwan telah meragukan bahwa bintang-bintang besar bisa melahirkan planet-planet dalam prolyd. Temuan baru tersebut menunjukkan bahwa bintang tersebut mungkin tidak hanya itu saja, dan masih ada yang lain.

Planet asing memang sangat sulit untuk diambil gambar secara langsung. Sebab, bintangnya selalu lebih terang dan lebih cemerlang dari planet itu sendiri.

Untuk mengambil gambar ini, para astronom melihat dalam cahaya inframerah, dan menggunakan sebuah teknik untuk menyembunyikan silau bintang tersebut. Ini untuk mengungkapkan titik cahaya yang relatif samar dari planet ini. Lebih dari 800 planet telah ditemukan di luar tata surya, tetapi sejauh ini hanya segelintir yang telah dicitrakan secara langsung.

Penemuan ini akan dipublikasikan dalam jurnal "Astrophysical Journal Letters" di edisi mendatang. (bgs/4)

Tuesday, November 20, 2012

Astronom Temukan Planet Mirip Bumi di Alpha Centauri B

Astronom mengklaim telah menemukan sebuah planet baru yang memiliki massa hampir sama dengan Bumi. planet tersebut mengorbit sebuah bintang yang berada dalam sistem Alpha Centauri B yang berjarak sekitar 4.3 tahun cahaya dari Bumi. Sebuah jarak yang relatif dekat. planet yang baru ditemukan ini sekaligus menjadi planet paling ringan yang ditemukan berada di sekitar bintang yang mirip Matahari kita.

"Hasil penemuan ini merupakan sebuah langkah besar untuk menemukan kembaran Bumi yang tidak terlalu jauh dari Matahari," ucap tim penemu dalam makalah mereka.

"Ini merupakan planet dengan massa mirip Bumi yang ditemukan di sekitar bintang yang mirip Matahari kita. Orbitnya sangat dekat dengan bintangnya dan planet tersebut masih terlalu panas untuk mendukung kehidupan kita," ungkap Stephane Udry dari Geneva Observatory.

Oleh para astronom, planet ini diberi nama Alpha Centauri Bb, mengorbit bintangnya pada jarak 6 juta km (3.6 juta mil) lebih dekat dari orbit Merkurius mengelilingi Matahari. Periode revolusinya sekitar 3.2 hari. Dikatakan para peneliti, kemungkinan permukaan planet tersebut terdiri dari batuan cair. (UT, Adi Saputro/ www.astronomi.us)  

Lubang Hitam Bima Sakti Pancarkan Sinar-X dengan Lumonitas Tinggi

Belum diketahui secara pasti apa penyebabnya, Lubang hitam (black hole) di pusat galaksi Bima Sakti (milky way) mengeluarkan sinar-X dengan lumonitas tinggi, sekali dalam sehari.

Memang biasanya ledakan yang menyebabkan munculnya sinar-X sering terjadi di lubang hitam Bima Sakti yang disebut dengan Sagitarius A tersebut. Namun akhir-akhir ini seperti yang pernah diamati oleh teleskop Chandra-X Ray Observatory pada Bulan Februari 2012 lalu, ledakan sinar-X semakin kuat yaitu 150 kali lebih terang dari lumonitas normal lubang hitam.

Apa penyebabnya? Para ilmuwan sendiri tidak begitu yakin dengan pendapatnya. Nampaknya ledakan tersebut tidak akan mengalami perlambatan meskipun secara keseluruhan usia lubang hitam yang semakin lanjut akan diikuti dengan penurunan aktivitas.

Di awal tahun 2012 lalu ada peneliti yang mengatakan bahwa ledakan sinar-X di lubang hitam Bima Sakti mungkin berasal dari asteroid atau bahkan planet yang berkeliaran dan berjarak terlalu dekat dengan lubang hitam, sehingga mereka "dimakan".

Sebab pada dasarnya jika lubang hitam selesai "memakan" asteroid atau planet maka ia akan mengeluarkan gas sinar-X. 
Proses lubang hitam yang "memakan" asteroid dan merubahnya menjadi pancaran sinar-X. Image credit: NASA/CXC/M.Weiss  
Foto false color dari daerah di pusat galaksi Bima Sakti. Pada area tengah, terrdapat titik kecil yang memancarkan sinar-X dan itu adalah lubang hitam.
Image credit: NASA/MIT/F. Baganoff dkk
Nampaknya para astronom juga setuju dengan pendapat itu. "Karena alasan apapun, Sagitarius A makan lebih banyak," kata Michael Nowak, ilmuwan dan peneliti dari IT dan penulis di jurnal astrofisika.

"Satu teori yang makin dipercaya adalah jika asteroid begitu dekat dengan lubang hitam, lubang hitam akan meregang dan menghancurkan asteroid tersebut hingga berkeping-keping dan memakannya sampai akhirnya akan memancarkan radiasi sehingga akan timbul dedakan yang besar," tambahnya.

Para astronom mendeteksi lubang hitam melalui energi cahaya yang dilepaskan saat lubang hitam menelan materi yang ada didekatnya. Pusat galaksi dan quasar yang baru lahir merupakan tempat dimana terdapat lubang hitam yang sangat aktif. Dengan bertambahnya usia lubang hitam, mereka akan cenderung melambat dan mengkonsumsi materi lebih sedikit.

"Setiap orang bisa menggambarkan lubang hitam seperti vakum cleaner di mana ia bisa mnyedot debu yang dilaluinya," kata Frederick K. Beganoff dari MIT.

Tuesday, November 13, 2012

Jumlah Planet yang Berpotensi Dihuni Bertambah

Ilmuwan mengembangkan model komputer baru berdasarkan panas

Model komputer terbaru menyebutkan ada sejumlah planet baru yang berpotensi untuk dihuni. Para ilmuwan telah mengembangkan model komputer ini untuk membantu identifikasi planet di galaksi yang jauh, namun diprediksi mendukung adanya kehidupan.

Selama ini, Estimasi jumlah planet yang bisa dihuni berdasarkan adanya kemungkinan memiliki air di permukaannya. Tapi kini model terbaru memungkinkan para ilmuwan mengidentifikasi adanya air di bawah permukaan yang tetap cair karena panas yang dihasilkan planet. Riset ini kemudian dipresentasikan di Festival Sains Inggris di Aberdeen.

Air memang unsur penting dalam kehidupan. Jika terlalu dekat dengan matahari, maka akan kehabisan air karena menguap ke atmosfer. Selama ini terdapat dogma, eksistensi air yang hadir dalam bentuk zat cair, sebuah planet harus memiliki jarak yang tepat dari matahari. Ini dikenal dengan zona yang mungkin dijadikan hunian.

Tapi mahasiswa PhD dari Universitas Aberdeen, Sean McMahon, menjelaskan. "Ide jarak dari sebuah bintang yang menyinari permukaan planet seperti bumi adalah tidak terlalu panas atau terlalu dingin sehingga air bisa tetap cair."

Dengan demikian, McMahon melanjutkan, jika planet berada dalam posisi yang tepat, yang dikenal dengan sebutan zona Goldikick, maka bisa memiliki zat cair di permukaan dan menjadi planet hunian. Tapi teori Goldilock dianggap terlalu menyederhanakan persoalan. Karena panas bisa dihasilkan dari bintang yang berada di luar, juga bisa dihasilkan dari dalam planet.

Jika kita berada di bawah permukaan bumi, maka temperatur pun akan terus naik. Bahkan saat air membeku di permukaan, di bagian bawahnya tetap cair.

Prof John Parnell dari Universitas Aberdeen pun kemudian menjelaskan. "Ada habitat signifikan untuk mikroorganisme di bawah permukaan bumi, yang terbentang beberapa kilometer di bawah".

Kemudian, tim Aberdeen ini pun mengembangkan model untuk memprediksi planet jauh seperti apa yang kemungkinan bisa menampung zat cair dengan kemungkinan ada kehidupan.

Dengan rasionalisasi itu, McMahon pun menjelaskan. "Jika Anda menghitung kemungkinan biosfir di bawah, maka Anda menghadapi permasalahan dengan adanya ide bahwa zona yang bisa dihuni tergantung kondisi di permukaan," ucap McMahon.

Saat menjauh dari bintang yang merupakan sumber panas bagi planet, hingga air mencair, tapi tetap ada kemungkinan air tetap cair di bawahnya, jika panas yang dihasilkan planet itu cukup tinggi. Adanya air pun bisa menunjang adanya kehidupan.

Dengan demikian, planet yang jauh dari matahari yang sedikit menerima panas, tetap bisa mengandung air di bawahnya. "Akan ada beberapa lagi planet (yang bisa dihuni)," jelas McMahon. (BBC | bgs)
sumber : vivanews.co.id

Saturday, November 10, 2012

Nasib Bumi Ketika Galaksi Bimasakti & Andromeda Bertabrakan

Apa yang akan terjadi jika galaksi andromeda dan bimasakti tabrakan? apa pengaruhnya terhadap kehidupan manusia?

Tabrakan antara galaksi Bimasakti dan Andromeda akan terjadi sekitar 4 milyar tahun lagi.  Tapi tabrakan antara 2 buah galaksi tidaklah seperti bayangan kita bahwa tabrakan itu akan menimbulkan kehancuran dan bintang akan kocar kacir.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 Tabrakan antara dua galaksi justru menghasilkan penggabungan antara keduanya yang membentuk sebuah galaksi ellips. Itulah yang diperkirakan akan terjadi dengan Bimasakti dan Andromeda saat keduanya bertabrakan.


Ketika tabrakan yang kemudian menghasilkan galaksi ellips itu terjadi, bintang-bintang di dalam kedua galaksi itu diperkirakan tidak akan saling bertabrakan. Memang di dalam galaksi Andromeda ada setidaknya 1 trilyun bintang dan di Bimasakti memiliki 300 milyar bintang tapi perlu diingat jarak satu bintang ke bintang lain itu cukup jauh. Contohnya Matahari dan bintang terdekatnya yang berjarak 4.2 tahun cahaya. Dan meskipun di area pusat galaksi, kerapatan bintang cukup tinggi tapi jarak antar bintangnya pun masih jauh sehingga ketika terjadi tabrakan antar galaksi, bintang-bintang di dalamnya tidak akan bertabrakan melainkan keduanya akan menyatu. Berdasarkan simulasi, proses penyatuan ini akan memakan waktu 2 milyar tahun, dan  bintang-bintang akan mengalami perubahan orbit untuk mengitari pusat galaksi yang baru, lubang hitam supermasif kembar yang juga akan menciptakan quasar yang sangat terang. Kedua lubang hitam tersebut diperkirakan akan bergerak spiral menuju satu sama lainnya sampai kemudian bergabung menjadi sebuah lubang hitam supermasif raksasa.

Nah, bagaimana dengan Tata Surya?


Simulasi tabrakan antara Andromeda dan Bimasakti tidak saja menunjukkan kalau bintang-bintang tidak akan bertabrakan tapi juga menunjukkan kalau Matahari dan planet-planetnya tidak akan berada dalam bahaya kehancuran. Yang terjadi adalah Matahari dan planet-planetnya akan tersapu menjauhi pusat galaksi 3 kali lebih jauh dari lokasinya sekarang atau sekitar 100000 tahun cahaya dari pusat galaksi.Matahari akan menempati posisi barunya  di area halo terluar galaksi baru gabungan Andromeda-Bimasakti. Di tempat ini Tata Surya akan aman dari si lubang hitam supermasif kembar yang ada di pusat galaksi.
Bagaimana dengan Bumi dan kehidupan di dalamnya? Kalau hanya berdasarkan tabrakan antar galaksi maka Bumi akan aman-aman saja.
Tapi sebelum tabrakan Andromeda – Bimasakti terjadi, Matahari akan memasuki tahap evolusi berikutnya yang menyebabkan Bumi sudah tidak lagi nyaman untuk kehidupan. Artinya pada saat itu, Bumi sudah menjadi planet yang sangat panas yang tidak lagi dapat mempertahankan air dalam wujud cair di permukaannya. Tidak hanya itu, ketika Matahari mengembang menjadi raksasa merah, ada kemungkinan Bumi akan ditelan masuk ke dalam atmosfer Matahari. Pada saat itu Bumi akan mengalami tabrakan dengan partikel-partikel gas. Orbitnya akan menyusut dan ia akan bergerak spiral kedalam. Itulah akhir dari kisah perjalanan Bumi dan kehidupan di dalamnya.

Thursday, November 8, 2012

Video Planet Hancur Ditelan Matahari

okezone.com, WASHINGTON - Sebuah bintang yang membengkak dan mendekati ujung hidupnya tertangkap melalui observasi teleskop sedang menelan salah satu planet yang mengorbit padanya.

Peristiwa ini ditemukan ketika astronom sedang mempelajari sebuah bintang kuno yang berubah menjadi "raksasa merah".

Dilansir dari Space, Rabu (7/11/2012), bintang tersebut bernama BD+48 740 dan memiliki usia lebih tua dibandingkan Matahari kita. Radiusnya pun 11 kali lipakt lebih besar ketimbang Matahari kita.

Video tersebut menampilkan sebuah bintang yang membengkak menjadi raksasa merah. Selanjutnya bintang tersebut menyerap inti planet.

Kunci utama yang menjadi bukti kejadian tersebut adalah kandungan litihium di dalamnya. Lithium merupakan unsur paling langka di jagad raya.

"Dalam kasus BD-48 740, produksi lithium kemungkinan dipicu oleh massa seukuran sebuah planet yang berputar di jalur spiral dan memanas sementara planet tersebut ditelannya," ujar anggota tim penelitian planet tersebut Alex Wolszczan dari Pennsylvania State University.

Selain itu, di sekeliling BD+48 740 juga ditemukan orbit planet raksasa yang aneh. Planet raksasa ini memiliki ukuran 1,6 kali lebih besar dari Jupiter dan mengelilingi orbit yang sangat elips.

Klik DI SINI untuk melihat video planet tersebut.

Astronom Klaim Temukan Dua Planet "Alien"

CALIFORNIA - Astronom mengklaim telah menemukan dua planet "alien" (asing) yang berputar di sepasang bintang. Astronom mengatakan bahwa sepasang bintang ini merupakan sistem tata surya dengan matahari kembar yang menyerupai dunia fiksi Luke Skywalker (star wars), Tatooine. 

Dilansir MSN, Sabtu (1/9/2012), sebagian besar bintang seperti matahari dan planet-planet, termasuk bumi, bukan merupakan bintang yang "lajang". Astronom mengungkapkan bahwa matahari memiliki pasangan yang mengorbit satu sama lain.

Ilmuwan menemukan planet dalam sistem biner, yang disebut planet circumbinary dengan dua matahari seperti Tatooine dalam kisah Star Wars. Untuk menemukan planet circumbinary, astronom menganalisis data dari teleskop luar angkasa Kepler NASA.

Teleskop luar angkasa tersebut telah mendeteksi lebih dari 2.300 potensi planet alien sejak peluncurannya pada Maret 2009. Hingga saat ini, Kepler berhasil mendeteksi empat sistem dengan planet circumbinary, Kepler-16, 34, 35 dan 38.

Ilmuwan kini mengumumkan deteksi dari Kepler-47, yaitu sistem pertama terkait planet asing yang melingkari sepasang bintang. Bintang dan planetnya tersebut, disebut Kepler-47b dan Kepler-47c, yang berdiam sekira 5000 tahun cahaya di konstelasi Cygnus.

"Kepler-47 menunjukkan kepada kami bahwa bintang biner memiliki kedekatan dengan sistem planet, seperti yang kami lihat di bintang tunggal," ujar peneliti Jerome Orosz di San Diego Sate University kepada SPACE.com

Menurutnya, Sebagian besar bintang di galaksi berada dalam biner atau beberapa sistem tertinggi. Sehingga, fakta bahwa planet dapat hadir dalam sistem jenis ini adalah penting.

"Jika kami dibatasi untuk mencari planet di sekitar bintang tunggal, kami akan kehilangan sebagian besar bintang di galaksi," pungkasnya.